Powered By Blogger

Minggu, 13 November 2011

KENYATAAN NEGERI INI PADA FILM INI


KENYATAAN YANG ADA PADA FILM INI

Film yang dirilis 15 april 2010 yang disutradai oleh Deddy Mizwar ini menceritakan kehidupan nyata yang sedang terjadi di kehidupan masyarakat Indonesia. Film ini menceritakan seorang pemuda yang sudah lulus S1 dan mencari pekerjaan yang diperankan oleh Reza Rahardian yang di dalam film bernama Muluk. Setelah hampir 2 tahun Muluk mencari pekerjaan, tidak sengaja dia bertemu dengan Komet, anak-anak yang berprofesi sebagai pencopet. Ternyata pertemuannya dengan Komet malah membawa berkah kepada Muluk. Setelah pertemuannya itu Komet membawa Muluk ke suatu tempat yang di sana terdapat banyak anak seusia Komet yang juga berprofesi sebagai pencopet. Di sana juga terdapat bos Komet yang bernama Jarot. Muluk akhirnya mendapat pekerjaan di sana sebagai guru dan orang yang menyimpan uang hasil copet anak-anak. Muluk ingin merubah anak-anak itu menjadi orang yang sukses tanpa mencopet. Tapi banyak masalah yang dihadapinya. Dan akhirnya Muluk berhasil membuat anak-anak itu beralih profesi sebagai pedagang asongan, tapi apa yang terjadi, malah para satpol PP menangkap mereka dan membawa mereka ke kantor polisi. Itulah sinopsis singkat dari jalan cerita film Alangkah Lucunya (Negeri Ini).
          Menurut saya, film ini adalah film yang sangat bagus sekali karena mengangkat kehidupan yang terjadi di masyarakat. Di dalam film ini muncul sosok pemuda S1 yang kesulitan mencari pekerjaan, padahal gelar tersebut dicapai dengan susah payah. Padahal pendidikan adalah modal awal untuk mencari pekerjaan. Berbeda dengan Jupri yang kaya raya, walaupun dengan ilmu yang kurang, dia dapat menjadi anggota DPR. Dan saat Muluk dan Jupri ingin melamar seorang gadis, yang dipilih oleh orang tua gadis itu adalah Jupri, walaupun dia bodoh tetapi uangnya banyak. Sekarang ini yang paling penting adalah uang.
Setelah itu hal yang membuat saya tertarik pada film ini adalah car-cara yang digunakan dalam mencopet dan slogan yang ada pada perkumpulan copet tersebut. Cara-cara yang digunakan sangat unik, yaitu menyamakan pakaian mereka dengan lingkungan tempat mereka mencopet. Seperti pencopet yang memakai pakaian anak gaul yang beroperasi di mall. Dan selogan mereka yang menganggap bahwa koruptor itu adalah pencopet yang berilmu dan sarang mereka yang ada di pemerintahan. Hal itu yang menyebabkan anak-anak ini semakin semangat untuk mencopet dan belajar untuk jadi seperti koruptor. Dan mereka bicara bahwa tidak ada bedanya koruptor dengan pencopet amatir.
Dan yang membuat saya tertarik juga adalah bagaimana usaha Muluk untuk mengubah profesi anak-anak yang menjadi pencopet untuk jadi bekerja yang halal yaitu pedagang asongan. Dengan cara mengumpulkan 10% dari hasil pecopetan yang dilakukan oleh anak-anak tersebut. Dan di dalamnya mereka juga diajari ilmu-ilmu agar nanti-nanti dapat bekerja dengan baik dan tidak menjadi pencopet, dan yang paling penting, mereka dapat mengubah negara kita yang tercinta ini menjadi yang lebih baik.
Dan selanjutnya adalah kehidupan yang sekarang ini terjadi dalam masyarakat. Kemiskinan yang terjadi membuat masyarakat ingin menjadi kaya dengan cara yang instan. Seperti, menjadi pencopet, menjadi pemain gaplek, menjadi anggota DPR untuk korupsi. Cara-cara tersebut yang dilakukan masyarakat kita untuk menjadi kaya. Dan yang paling menarik adalah saat anak-anak pencopet itu diajak menyanyi Indonesia Raya dan mereka ada yang menyaut dengan “amin”. Itu pertanda bahwa bangsa kita masih jauh dari angan-angan lagu Indonesia Raya.
Dan yang terakhir adalah saat para pencopet itu sudah menjadi pedagang asongan mereka cukup berhasil dengan pekerjaan barunya tetapi apa yang terjadi, mereka malah ditangkap oleh para satpol PP karena dianggap mengganggu perlintasan yang ada di kota jakarta yang selalu macet. Padahal ada UUD tentang perlindungan anak jalanan. “Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara” pasal 34 UUD 1945. Dan hal itu lah yang menjadi jiwa film ini, pasal tersebut yang tidak bisa dipatuhi oleh para pemerintah yang tetap menelantarkan anak jalanan. Dan caranya juga salah, bila ingin tidak ada anak jalanan caranya bukan menangkap mereka dan menghukumnya, tetapi dengan cara memberi mereka pendidikan yang tinggi agar dapat berguna bagi bangsa dan negara.
Sekian opini dari saya, mungkin tidak sebaik opini anak-anak yang lain. Terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar